Novi duduk tepat did depanku atau depan cinthia.  Aku mengenalnya ketika perkuliahan pertama dimulai pada tanggal 20 september 2010.  Aku ingat ketika pertama kali bertemu, novi memakai baju lengan pendek berwarna coklat dan putih.  Ketika itu, dia duduk disamping kiri mila.  Selama lima bulan lebih ini, aku mnegenalnya sebagai sosok perempuan yang cerdas.  Dia banyak menegetahui sesuatu hal dengan secara detail, terlebih kalau itu berhubungan dengan kesehatan.  Mungkin itu faktor dari ibunya yang seorang perawat tapi disamping itu, aku mengakui bahwa dia memang cerdas. 
            Tapi dia suka tidak sadar bahwa dia cerdas.  Tapi itu juga faktor kenapa aku menyukainya, karena ketidaksadaran itu, membuat dia menjadi seseorang yang rendah hati.  Dia juga menjadi pendiam keika berhadapan dengan orang yang tidak terlalu dikenalnya.  Kenyataannya dia orang yang suka ceplas-ceplos terhadap suatu hal atau sifat seseorang, tapi ceplas-ceplosnya dia menurutku tidak membuat seseorang sakit hati. 
            Ketika aku diceplas-ceplosin sama novi, benar-benar aku tidak memasuki dalam hati, tetapi aku mengambil sisi baik dari perkataannya.  Mungkin kalau orang lain yang berkata, aku sepertinya sedikit tersinggung.  Tapi ketika dia yang mengatakan, pemahamanku menjadi [positif  dengan apa yang dikatakannya.  Aku dan novi banyak perbedaan.  Misal, aku suka tantangan tapi dia tidak.  Aku suka buah dia suka sayur begitu sebaliknya.  Tapi aku suka perbedaan.  Dari perbedaan, itu membuat kita saling melengkapi satu sama lain.  Ga seru dong klo seluruh orang di dunia ini punya karakter dan kesukaan yang sama?.  Dunia seakan tak berwarna menurutku.
            Terima kasih Noviana Pratiwi tentang pengetahuan-pengetahuan detailmu, itu membuatku berwawasan luas  terhadap suatu hal.  Terima kasih atas perbedaan diantara kita, itu membuat aku bisa memahami dan mengerti perasaan orang lain termasuk kamu.  Terima kasih atas ceplas-ceplosmu terhadapku yang membuat diriku sadar atas kesalahan yang kuperbuat.  Hari-hariku menjadi indah dan menuju kebaikan karena perkataanmu yang jujur atas kesalahan atau kekeliruan yang sebelumnya aku tidak pernah menyadarinya.  Memang kita membutuhkan orang lain untuk menilai baik-buruknya diri kita.   Aku takut lupa untuk berterima kasih kepadamu, menuliskan dalam tulisan ini saja sudah membuatku lega.  Aku juga takut hanya menyimpan ini sendirian, karena setiap orang mempunyai hal yang patut untuk dibanggakan.  Itulah kebangganku terhadapmu.   TERIMA KASIH NOVI ;)