Cinthia selalu duduk disampingku ketika kuliah. Terkadang aku yang dipinggir dan dia di sebelah kananku begitu juga sebaliknya. Kita duduk di no.3 dari depan dan selalu di tengah. Cinthia tipe orang yang tidak enak kalau merepotkan orang lain. Orang yang tidak kenal dengannya mungkin beranggapan bahwa dia pendiam. Tapi itu memang benar, aku katakan benar ketika bertemu cinthia di PPSPT tanggal 23 agustus 2010. Dia satu kelas denganku di EKOB29D.
Ketika mengisi absen, disana tertera dimana kelas kita. Aku melihat bahwa aku 1EB12, lalu aku mencari teman yang satu kelas denganku. Ternyata ada, dia bernama Cinthia Febriani. Dia duduk dua dibelakangku. Aku katakan 2 dibelakangku karena tepat dibelakangku dan di depan cinthia ada cowo bernama andar. Ketika sudah ampir selesai acara PPSPPTnya, aku memberanikan diri meminta nomor HP cinthia. Aku meminta nomor HP nya, agar ketika perkuliahan dimulai, aku tidak sendirian dan aku punya teman.
Aku bertemu kedua kalinya dengan cinthia pada tanggal 20 september 2010, pada saat perkuliahan pertama dimulai. Aku bertemu dengannya di dekat gerbang gedung E. Aku tidak janjian dengannya tapi ketika aku mau masuk, dia turun dari angkot D11. Alhamdulillah aku mengingat mukanya dan namanya. Jadi kita bareng ke kelas. Aku ke kelas tidak hanya berdua tetapi dengan Sindy (Sinthia Dewi) dan Panji. Aku kenal dengan sindy ketika PPSPPT juga, tepatnya pada saat ingin shalat zuhur sedangkan Panji adalah teman SMAnya sindy.
Kita kuliah di E131 (Kampus E Gedung 1 Lantai 3 Ruang 1). Ketika sudah sampai pintu, kami ragu-ragu karena masih sepi. Baru ada sekitar 10 lebih dikit. Bangku tengah nomor 2 dan 3 sudah terisi 6 orang sedangkan sebelah kiri cowo semua. Sindy dan panji memilih duduk di sebelah kiri nomor 2 dari depan. Aku dan cinthia pun mengikutinya tetapi aku bilang kepada sindy bahwa aku tidak suka dipinggir dan aku juga tidak jelas ketika melihat tulisan di papan tulis. Lalu aku pindah di tengah nomor 2 dan cinthia juga pindah tapi kita terpisah karena ditengah sudah ditempati. Jadi walaupun kita satu deretan tapi disamping cinthia ada yani, lalu etha, barulah aku. Kemudian tepat dibelakangku ada Indah, disamping Indah ada Kammilah, Novi, dan Rika.
Pelajaran pertama adalah Pengantar Ekonomi 1 dengan dosen Pak Mujiyana. Pak Mujiyana adalah wali kelas kami. Kembali kepada cinthia. Itulah awal perkenalan aku dengan cinthia. Hampir setengah tahun kita kenal, tapi aku setidaknya sudah mengenal dia. Aku mengetahuinya karena kita selalu terlibat dalam diskusi yang ringan maupun berat. Dari sana aku sudah bisa mengenal karakter cinthia. Mungkin ada yang bilang dia lemot tapi aku menganggap bahwa dia tidak fokus dengan apa yang dibicarakan bukan karena dia tidak mengerti. Dia juga pernah berkata, ada yang bilang dia lemot padahal katanya dia sebenarnya tidak dengar ucapan lawan bicaranya.
Cinthia juga berpengetahuan luas, dia tahu hal-hal yang belum aku ketahui sebelumnya. Dari dialah aku mendapat pengetahuan atau sesuatu hal yang baru. Dia bisa bercanda atau cerewet hanya dengan teman-teman dekatnya. Jadi, salah kalau ada yang bilang dia pendiam. Bukankah setiap orang pendiam ketika bertemu orang-orang yang asing baginya?. Nah, karena itulah kenali seseorang lebih dalam. Jangan langsung mendokrin wataj seseorang seperti tampak dari luarnya saja.
Sebenarnya masih banyak karakter-karakter cinthia tetapi tidak mungkin aku jelaskan satu per satu. Terima kasih cinthia untuk segala kebaikanmu kepadaku, menerimaku apa adanya, mengerti aku dan juga selalu memperbaiki kata-kataku kepada orang lain agar mereka mengerti maksudku. Tanpamu, mungkin hari-hariku terasa berbeda. Aku takut lupa untuk berterima kasih kepadamu, menuliskan dalam tulisan ini saja sudah membuatku lega. Aku juga takut hanya menyimpan ini sendirian, karena setiap orang mempunyai hal yang patut untuk dibanggakan. Itulah kebangganku terhadapmu. Terima kasih cinlay. Ups sorry, maksudnya TERIMA KASIH CINTHIA ;)
0 komentar:
Posting Komentar