Aku mengenal ica dari teman sekelasku bernama Lolita.  Itu pun aku hanya mengetahui namanya, tanpa mengenal sosoknya.  Aku hanya tahu bahwa Lolita makan mie goring aceh yang dibeli darinya.  Lolita adalah teman satu kelasku di X-E sedangkan ica di X-F SMAN 55.  Aku mulai mengenal ica dan mengenali secara lebih dalam sifat-sifatnya pada saat aku kelas XII.  Aku juga mulai dekat dengannya melalui satu oraganisasi di ROHIS.  Dia sebenarnya kakak mentornya bernama K’Holi dan aku K’Nurul.  Tapi karena ica sekelas dengan aya dan aya itu adalh ketua mentoring dari mentornya K’nurul, lalu si ica ikut aya. 
            Awal-awal kelas XI pun, aku belum begitu dekat dengannya.  Aku hanya mengenalnya dari omongan-omongan orang lain.  O  iya, ica adalah ketua MPK pada saat angkatanku.  Selain ROHIS, dia mengikuti ekskul tari tradisional dan padus.  Pada saat tari saman, dia menjadi syekh dan juga kadang-kadang ikut tari saman.  Tapi memang dia selalu jadi syekh, karena memang suaranya dia bagus (Jangan GR loh ca).
            Di tari sman, biasanya posisinya dia di tengah.  Selain tari sman, dia juga bisa tarian lainnya misalnya bajidor kahod, dll.  Tapi dia pernah bilang kepadaku katanya dia kurang menguasai tari piring.  Itu yang aku tahu mengenai ica tetapi aku tidak akrab dengannya saat itu.  Ketika MOS, adik-adik kelas banyak melihnya sebagai kakak terjutek.  Awal mengenal dia, bila dia tidak tersenyum dan aku tidak mengenalnya lebih dalam, aku bilang mukanya memang jutek (kaya nantangin mau rebut gitu).  Hhehehe.  Maap ya ca J.
            Nah, aku mulai akrab dengannya ketika kelas XII, walaupun aku dan ica tidak pernah sekelas, tetapi aku dekat dengannya.  O ya, aku di kelas XII IPA B sedangkan ica di kelas XII IPA A satu kelas dengan aya lagi.  Aku salut dengannya, dia bisa cari uang sendiri loh.  Ga semua orang yang seusia segitu bisa melakukan hal itu, termasuk aku.  Mulai dari mengajar mtk, saman, dsb.  Dia juga perempuan yang cerdas, banyak potensi-potensi dalam dirinya.  Mulai dari menari, menyanyi, pemimpin yang baik, dan dia pun selalu 3 besar dari kelas X-XII.
            Dia orangnya sangat kritis terhadap suatu hal terutama menyangkut soal agama.  Aku ingat sekali ketika temanaku yang bernama nova(dia sekelas dengan ica pada saat kelas XII) menceritakan tentang ica mengkritik guru agama.  Tidak semua orang mempunyai keberanian sebesar itu.  Dia sangat menyayangi keluarga dan orang-orang di sekitarnya.  Sekarang dia sebagai mahasiswi IPB jurusan ekonomi syariah.
            Aku benar-benar berterima kasih sekaligus bangga kepadamu.  Aku banyak belajar kebaikan dari sifat-sifatmu.  Terima kasih Ya Allah sudah menghadirkan sahabat yang baik untukku, dan segala tingkah laku dan perkataan positifnya selalu aku ingat.  Dia mengajarkan aku tentang keberanian, ketulusan, pengorbanan, kasih sayang, semangat juang, motivasi, potensi dalam diri, dsb.  TERIMA KASIH SARRAH RAISA :).  Maaf aku tidak pernah mengatakan ini sebelumnya tapi lewat tulisan inilah aku bisa menuangkan isi hatiku.