Mila terkadang duduk disampingku atau disamping cinthia.  Pertama aku kenal, aku beranggapan dia pendiam.  Mila berbicara ketika ditanya, bukan dia yang memulai.  Dia lain dari teman-teman sekelas, aku katakana lain karena wajahnya.  Wajahnya beda dari orang Indonesia lainnya karena dia keturunan Arab.  Padahal itu biasa bagiku karena di SMP, SMA, bahkan tetanggaku pun juga ada yang keturunan Arab.  Tapi lain ceritanya kalau kita ditempatkan dalam satu ruangan yang belum kita kenal sama sekali orang-orangnya tetapi mila bisa langsung cepat diperhatikan karena perbedaan wajahnya.  Mungkin itu hal sepele, tapi itulah yang terjadi padaku ketika bertemu dengan mila. 
            Sudah hamper 6 bulan aku mengenalnya, mila anak yang lucu, periang, dan khayalan tentang suatu hal sangat tinggi.  Dari khayalannya, dia sering ketawa cekikikan seperti orang gila.  Ups, sorry mila. Hhehehe.  Dia tidak sependiam tentang apa yang kupikirkan terhadapnya.  Itu 180 derajat beda dengan pikiranku ketika aku sudah mengenalnya lebih dalam.  Tetapi memang sifat asli seseorang dapat keluar dengan sebenar-benarnya hanya dengan orang-orang terdekat.  Mungkin karena dia sudah mengenal kita terlebih dahulu, jadi dia berani untuk membuka sifat aslinya.
            Mila adalah orang yang rajin datang pagi-pagi.  Satu setengah jam sebelum pelajaran pertama dimulai pun, dia sudah nongkrong di depan kelas.  Hhehehe, kaya satpam aja ya mila.  Hhhahaha just kidding friend.  Mila sering bilang kalau dia tidak mengerti pelajaran tertentu tetapi ketika ujian, menurutku dia sebelumnya sudah sangat mempelajari hal-hal yang tidak dimengerti olehnya.  Mila menurutku pintar dan banyak gagasan dalam idenya tapi terkadang susah untuk mengungkapkannya dan tertahan di hatinya sendiri.
            Aku mengetahui itu bukan asal ngomong tapi memang itulah kenyataanya.  Ketika diskusi kelompok, sebenarnya aku tahu dia mengetahuinya, bahkan mungkin lebih detail tapi itu hanya ditahan olehnya.  Padahal kalau mila berani mengatakan walaupun susah untuk dijelaskan, itu akan membuka pikiran atau pemahaman lain tentang diskusi yang sedang dibahas.  Ayo mila, katakana apa yang ada dalam pikiran , jangan takut untuk salah ataupun benar.  Kalau kita tidak pernah mencoba, bagaimana kita tahu, bahwa kita gagal atau berhasil.
            Terima kasih Kammilah karena selalu memberikan kecerian dengan cerita-ceritamu yang lucu dan konyol.  Terima kasih sudah memberitahuku tantang info-info dari Gundar, info-info tentang agama yang menjadikan aku bertambah bangga menjadi seorang muslimah.  Tanpa ide-ide dan diskusi-diskusi konyolmu, mungkin hidupku  menjadi hampa dan kaku.  Terima kasih sudah mengisi hari-hariku dengan canda tawa.   Aku takut lupa untuk berterima kasih kepadamu, menuliskan dalam tulisan ini saja sudah membuatku lega.  Aku juga takut hanya menyimpan ini sendirian, karena setiap orang mempunyai hal yang patut untuk dibanggakan.  Itulah kebangganku terhadapmu.   TERIMA KASIH MILA ;)