Tokoh Di Pemerintahan Yang Mirip Dengan Sadewa
     
            Menurut saya, tokoh pewayangan Sadewa mirip dengan Menteri Negera (Meneg) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini yaitu Dahlan Iskan. Kemiripinnya dalam hal keistimewaanya dalam berkomunikasi.  Apa yang beliau fikirkan, kerjakan dan rencanakan, beliau selalu mengkomunikasikan dengan publik melalui tulisan.  Beliau memulai kariernya sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan timur) pada tahun 1975.  Tahun 1976, beliau menjadi wartawan majalah Tempo.  Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. 
            Itulah lika-liku kariernya, keunggulannya dalam berkomunikasi dapat dikatakan karena pengalamannya menjadi wartawan.  Sifatnya yang sederhana dan bersahabat, membuat orang nyaman di dekatnya.  Seorang wartawan juga memang dididik untuk bisa bergaul di semua kalangan.  Selain itu Dahlan Iskan sangat Inovatif dalam membuat rencana-rencana.  Itu memperlihatkan kecerdasannya.  Contohnya ketika beliau menjabat menjadi Menteri Negara PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta, beliau membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se-Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan.  Dahlan Iskan juga membangun PLTS di 100 pulau pada 2011. Sebelumnya, pada 2010 PLN berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia Bagian Timur, yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.  Selain itu, Dahlan sukses menggelar program tambah daya gratis untuk menekan subsidi, efisiensi pembelian trafo hampir 50 persen. Pada Mei 2011, Dahlan juga menetapkan bulan tanpa surat perintah perjalanan dinas (SPD). Setiap karyawan PLN yang melakukan perjalanan dinas tidak ada penggantian uang perjalanan.
            Selain itu kepatuhannya terhadap pimpinan, sama halnya dengan Sadewa yang patuh kepada ibu dan kakaknya. Pada 17 oktober 2011,  Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Mustafa Abubakar, Meneg BUMN yang ketika itu menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi Meneg BUMN karena Dahlan Iskan berat meninggalkan PLN yang menurutnya saat itu sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN. Walaupun begitu, Dahlan Iskan tetap menjalankan tugasnya sebagai Meneg BUMN dengan baik.  Terbukti pada ketegasannya mengagendakan setiap hari Selasa Wajib Rapat di Kementrian BUMN. Ini juga berlaku di lingkungan 140 BUMN di Indonesia.
           
            Kesamaan lainnya dengan sadewa yaitu beliau tidak ingin menjadi seorang yang terkenal.  Beliau hanya ingin memberikan kebermanfaatan untuk orang banyak.  Tidak gila hormat dan mau turun langsung menyelesaikan persoalan. Baginya, prinsip just do it harus sudah melekat dalam pribadi yang ingin sukses dunia dan akhirat.  Dahlan Iskan tidak haus pujian, tidak minta jabatan apalagi bekerja demi uang semata-mata. Niat tulus untuk berbuat demi bangsa, dilandasi kejujuran dan kesederhanaan membuat bekerja sepenuh hati dengan ikhlas, hanya mengharap imbalan dari Yang Maha Kuasa. Kejujuran inilah sebagai permata yang tak ternilai harganya yang ada pada diri Dahlan Iskan. Kejujuran inilah yang mulai langka dan jarang dipertontonkan oleh pejabat publik selevel menteri.
            Contoh kasus Dahlan Iskan turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan persoalan yaitu kejadian di tol Semanggi pada hari selasa, 20 maret 2012.  Saat itu beliau ingin rapat pukul 06.10 WIB dan melalui tol di daerah Semanggi.  Saat itu antrean sangat panjang.  Padahal beliau pernah berkata kepada Jasa Marga, bahwa antrian tidak boleh panjang.  Beliau melihat bahwa 2 pintu tol tidak ada petugasnya.  Beliau langsung turun dan membuka sendiri pintu tanpa penjaga itu.  Kurang lebih 100 mobil yang mengantre lewat secara gratis.  Beliau berani mengganti kerugian tersebut.  

SUMBER