Informasi, pengenalan, dan pemahaman tentang aspek demografi atau kependudukan suatu daerah adalah sangat penting artinya di dalam proses pembangunan daerah yang bersangkutan, termasuk untuk perencanaan investasi khususnya penanaman modal swasta.  Keadaan dan perkembangan penduduk, yang antara lain meliputi jumlah, pertumbuhan penduduk, struktur dan komposisi kependudukan, distribusi atau penyebaran penduduk, dan lain-lainnya.  Untuk melakukan perencanaan pembangunan, khususnya untuk perencanaan penanaman modal masa mendatang, tidak cukup kita hanya mempunyai informasi tentang keadaan kependudukan yang telah berjalan hingga sekarang, akan tetapi juga diperlukan perkiraan mengenai jumlah, komposisi, dan distribusi kependudukan di masa mendatang.
            Sumatera barat adalah satu-satunya propinsi di sumatera yang penduduk laki-lakinya lebih sedikit dari penduduk perempuan.  Dilihat dari segi penyebaran menurut kabupaten/kotamadya di daerah sumatera barat, pada tahun 1980 ternyata daerah kabupaten yang terbanyak penduduknya adalah Padang Pariaman (13,49%) kemudian disusul oleh Agam (11,42%) dan seterusnya hingga yang paling sedikit adalah kabupaten Sawahlunto-Sijunjung (6,59%) dari seluruh penduduk Sumatera Barat.
Sumber pembiayaan pembangunan di Sumatera Barat dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : Pertama, adalah dengan menggunakan pendekatan Integral, yaitu dengan emperhatikan seluruh tabungan yang tersedia, baik tabungan pemerintah maupun tabungan perusahaan dan masyarakat.  Kedua, dengan pendekatan Partial, yaitu dengan menghitung pembiayaan pembangunan yang berasal dari bagian-bagian sumbernya, disini khusus dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Daftar Pustaka
Kamaluddin, Rustian. 1987. Pembangunan Nasional Dan Pembangunan Daerah. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.