Hhhmmm, aku bingung ingin memulai cerita ini darimana.  Tapi, ini benar-benar membuatku merasa takut dan merasa diteror.  Tetapi akmu mencoba untk bersikap sesantai mungkin dan aku bisa melupakan hal tersebut apabila aku melakukan aktifitas lain.  Tapi, aku mulai memikirkannya dan meraa parno saat sms/telepon tersebut ada di hp-ku.  Cerita ini dimulai pada hari senin tanggal 21 maret 2011 tepatnya pukul 10:05:49.  Hp-ku bergetar dan ternyata ada sms yang isinya “say”…  Nomor tersebut berdigit angka depannya adalah 0838 yang berarti orang itu memakai kartu SIM Axis.  Lalu pada pukul 10:12:04 hp-ku bergetar lagi, nomor tersebut berdigit angka 02140, aku mengira dari kartu esia/fren.  Sms tersebut berisi “Hy”. 
            Nah aku bingung, kenapa ada 2 nomor yang tidak aku kenal tapi di dalam tulisan smsnya, seakan-akan dia ingin mengerjaiku.  Dikarenakan selang waktu yang beberapa menit itulah, yang menimbulkan kecurigaan dan pertanyaan dalam diriku.  Sms itu aneh, lalu aku langsung mengekspresikan keterkejutanku  kepada teman-temanku (cinthia, mila, poppy, etha, novi, dan indah).  Karena aku tidak punya pulsa, jadi aku tidak membalasnya dan aku pikir paling itu modus alay-alay yang ngajak kenalan (Hhahah.  Tapi beberapa menit kemudian tepatnya pukul 10:16:10 dari nomor 0838 itu sms lagi dan berkata “Say…kok gk dbls????”.  What? Lagi-lagi aku terkejut, dan aku berkata dalam hati “Apaan sih nih alay, emang nama aku sayuti.  Emang dah alay-alay jaman sekarang pada freak (Hhahaha, sorry bagi yang merasa dirinya alay).
            Lalu keadaanku biasa lagi karena terlupakan oleh aktifitas yang lain yaitu mendengarkan penjelasan dosen (Hasek dah, kya anak teladan ya aku,, hhahaha).  Padahal sepanjang apapun dosen menjelaskan (IT), aku susah sangat mengerti  dan memahaminya.  Setelah selesai pelajaran TI 2A, aku dan lainnya langsung let’s go ke ‘Rahmani’, tapi sebelumnya aku mengecek hp dan ternyata ada miscall 2 kali dari nomor Hp yang berdigit angka depan 02140 pad jam 10 lewatan tapi aku tidak menyadarinya karena hp, aku taruh di tas.  Hal ini tidak begitu mempengaruhi pikiranku, karena aku malas meladeni orang-orang seperti itu.