Manusia terkadang tidak bisa mengendalikan perasaannya atas hal yang dinamakan “kehilangan”.  Menurutku itu memang wajar, karena manusia dikarunia oleh Sang Pencipta suatu perasaan terhadap sesuatu, entah terhadap sesama manusia, makhluk hidup lainnya selain manusia bahkan benda mati sekalipun.  Aku mengambil contoh terhadap sesame manusia.  Ketika ada orang tua atau saudara yang meninggal.  Bukankah perasaan ketika “kehilangan” itu terjadi, sangat menyesakkan dada?.  Aku secara pribadi merasakan itu.  Kehilangan seseorang yang kita sayangi memang menyedihkan.  Kita selalu “flash back” tentang kenangan-kenangan kita dengan seseorang yang membuat kita merasa kehilangan. 
          Rasanya tepat bila pepatah mengatakan bahwa “seseorang dikatakan berharga ketika sudah tidak ada lagi”.  Memang sedih rasanya tapi ketahuilah hidup hidup kita masih berlanjut.  Jangan dikarenakan rasa kehilangan yang mendalam, menjadikan kita tidak mempunyai semangat untuk hidup.  Ingat, semua hanyalah titipan Allah, jika sewaktu-waktu yang meiliki kekuasaan(Allah) mengambilnya, kita harus siap.  Maka dari itu, cintailah sekedarnya.  Jikalau memang kau mencintai seseorang, cintailah karena Allah. Jangan sekali-kali mencintai seseorang, melibihi cintamu kepada-Nya.