Setelah
selesai makan, Arika mengajak untuk membeli kentang, tapi aku bingung mau beli
atau tidak karena saat itu aku sudah kenyang.
Karena kelamaan, Arika langsung keluar, aku langsung menarik tangannya
karena aku mau beli tapi masih bingung, jadi dari luar, aku dan Arika
melihat-lihat, tapi karena kelamaan dia langsung jalan. Ketika menunggu bus, aku jadi ingin kentang,
karena busnya tidak terlihat batang hidungnya.
Tepat dibelakang kita adalah Mc-Donald, tapi kita tidak jadi beli
kentang Mc-Donal juga. Setelah itu bus
nomor 19 berwarna hijau putih jurusan ke Senayan datang juga, kita pun
naik. Saat itu aku lelah, aku pun
tertidur, ternyata masih di daerah Thamrin.
Dari Sarinah sampai Bundaran HI, macet.
Setelah itu, aku pun tidur lagi, aku bangun ketika di Sudirman. Lalu kita melewati PELANGI. Ketika azan berkumandang, kita pun tiba di
Senayan.
Karena
masih gerah dan panas, jadi kita tidak langsung solat. Kita langsung ke tempat utama, untuk ngadem
dan sambil melihat-lihat. Lalu kita
diberi brosur, mengenai jilbab, nanti di tempat utama jam 4 ada acara tentang
jilbab. Arika bilang mau lihat. Setelah itu, Arika mengajakku ke tempat lain,
di akhirnya membeli buku. Sebelum
memutuskan membeli buku, dia bertanya kepadaku tentang baiknya langsung beli
banyak atau satu satu karena saat itu sedang diskon 20%, terlebih lagi dia
memiliki kartu, yang menjadikan dia bisa mendapatkan diskon 10%. Lalu aku bilang langsung beli banyak, biar
diskonnya lebih gede, tapi dia masih ngitung-ngitung, dia bilang sepertinya
kalau beli satu-satu yang lebih murah.
Sampai abang-abang tukang bukunya melihat kita dan tertawa karena heboh
ketika sedang menghitung. Tapi abang itu
memang sudah kenal dengan Arika. Untuk
meyakinkan dia lagi, aku kasih contoh dan mulailah kita menghitung dan
mengeluarkan HP karena memakai kalkulator.
Alhasil, dia langsung membeli banyak (3 buku) karangan Tere Liye. Ketika membayar, ternya tidak bisa dipakai,
entah kenapa, tapi aku tidak menanyakannya lebih lanjut.
Setelah
itu kita masuk ke dalam, lalu aku masuk ke tempat penerbit MIZAN. Aku melihat-lihat, lalu aku tertarik pada
sebuah buku, dan akhirnya akupun membelinya.
Setelah itu Arika membeli gantungan kunci yang tulisannya masih berhubungan
dengan Jakarta Bookfair. Arika merasa
lapar lagi, akhirnya kita mencari makan, dan masuklah di sebuah tempat makan
masakan Padang, dia makan dengan lauk rendang.
Aku saat itu tidak makan, karena masih merasa kenyang, aku hanya membeli
minuman, harga disana dua kali lipat dari harga pasarannya.
Setelah
selesai makan, kita langsung ke Mushollah, setelah selesai solat, Arika memakai
jilbab mengikuti step by step gambar
yang ada di brosur. Tapi karena bahan
jilbab Arika dan jilbab di brosur berbeda, ketika Arika mengikuti malah aneh,
jadi dia memakai jilbabnya sama seperi semula.
Lalu kita foto-foto lagi setelah solat.
Setelah
itu aku ingin membeli buku lagi, aku melihat-lihat dan Arika mau ke tempat
utama lagi, ya sudah, aku suruh dia ke tempat utama duluan. Aku membeli 3 buku lagi, setelah itu, aku
masuk ke tempat utama dan melihat-melihat kembali buku. Ketika aku sedang melihat-lihat, ada
seseorang yang memanggilku dari belakang, ternyata Arika. Dia sedang duduk dan membaca buku yang tadi
dibelinya. Lalu aku berkeliling dan
menemukan buku lagi, aku membelinya.
Alhasil uangku untuk pulang kurang lebih tinggal Rp.6.000. Lalu kita pulang, karena uang kita juga
hampir abis, sebelum jam 4. Jadi, kita
tidak jadi melihat acara yang jilbab itu jam 4.
Sebelum pulang, kita duduk di luar sejenak. Dan ada bacaan di sebuah
baju. Arika menanyakan kepadaku, apakah
arti dari kata itu. Kata-kata itu adalah
“Jangan pernah menuntut ilmu, karena ilmu tidak bersalah”. Dipikiranku, itu adalah sebuah kata
kebalikan, tapi Arika lansung berkata, “Ah, berarti ilmu lw belum nyampe”. Arika menarik tanganku ke dalam, karena dia
mau membeli tempat minum yang bertuliskan Jakarta Bookfair, tapi setelah
melihat-lihat, sepertinya gelasnya gampang retak, jadi Arika tidak jadi beli.
Kamipun
pulang, dan Arika mengajakku naik bus AC yang harganya Rp.5.000. Uangku aja hanya tinggal Rp.6.000, sedangkan
aku harus naik mobil dua kali. Lalu
Arika menambahi Rp.3.000. Naik bus Ac
ini, seperti berkeliling juga, aku melewati Blok-M, Kebayoran Lama, Pondok Indah. Selama di perjalanan, aku melihat-lihat
jalanan dan juga membaca buku yang tadi aku beli. Arika Sampai dirumahnya kurang lebih jam 5
lewatan, aku nyampe dirumah, 10 menit sebelum maghrib.