Hari ini, tanggal 7 januari 2012, aku pulang dari kampus pukul 17.15 WIB. Hari itu hujan lumayan besar, jadi aku sedikit kebasahan. Di angkot, aku duduk di sebelah yang di tempat 6 orang. Posisiku saat itu 2 setelah di pojok. Dari Universitas Pancasila (UP), formasi tempat duduk , dibarisanku ada 5 orang, barisan yang biasa 4 orang, semuanya terisi, lalu 1 orang duduk di dekat pintu keluar. Saat angkot sedang di ISIP, orang yang duduk disebelahku (pojok), tiba-tiba membuka makanan dari tasnya. Seorang perempuan muda berumur sekitar 20-an, dia ada di tempat duduk yang berempat, aku perhatikan matanya tidak lepas dari mba-mba yang membuka makanan itu. Aku yang tepat disampingnya, merasakan bau yang sangat sedap.
Subhanallah, baunya sangat membuatku ingin mengetahui apa isinya. Tetapi karena aku memperhatikan mba-mba yang di depanku, selalu melihat dan aku merasa ketika nanti aku melihat, sepertinya malu juga. Aku tahan gengsiku setinggi langit. Aku benar-benar lucu melihat mba-mba di depanku, mukanya seperti mupeng banget. Aku dalam hati sebenarnya penasaran tingkat tinggi. Angin dari luar, menambah keharuman makanan itu di hidungku. Mana saat itu, aku sangat lapar. Aku mencium itu adalah bau ayam chiken, terlebih lagi bau ayam tersebut ditambah dengan saus.
Mana mba-mba ini makannya lama, membuat perutku tambah keroncong. Lalu aku sepik-sepik melihat truk di belakang, aku tengok di dalam gelas plastik dengan gambar kartun ayam(berwarna kuning) dengan warna dasar biru. Tepat sekali penciumanku, ternyata benar itu adalah ayam. Lalu aku langsung berpaling lagi. Aku tetap mempertahankan gengsiku. Tapi aku penasaran bentuk makanannya seperti apa. Lalu aku mulai sepik-sepik lagi, dengan melihat kebelakang karena macet sekali dengan muka yang sok bĂȘte. Memang sebenarnya bĂȘte juga sih. Alhasil aku diperjalanan kurang lebih selama 1 jam.
Pelajaran yang dapat diambil :
Ketika kita berada di tempat umum, cobalah menahan untuk memakan/meminum sesuatu. Kalaupun Anda sudah tidak bisa menahannya, diharapkan untuk menawarkan orang-orang yang ada di sekililing Anda. Bisa dilihat dari cerita tersebut, aku dan mba-mba di depanku menjadi “korban”(jadi mupengbgt).